Senin, 19 Maret 2018

Pengertian Produk Makanan Organik dan Non Organik


Pengertian makanan organik adalah bahan pangan yang diproduksi dengan menggunakan metode pertanian organik, yang membatasi input sintetik modern seperti pestisida sintetik dan pupuk kimia. Bahan pangan organik juga tidak diproses menggunakan iradiasi, pelarut industri, atau bahan tambahan makanan kimiawi. Gerakan pertanian organik muncul pada tahun 1940an menanggapi industrialisasi pertanian yang kini disebut dengan Revolusi Hijau. Kini berbagai negara di dunia menerapkan kebijakan pangan seperti pelabelan sertifikasi organik agar suatu bahan pangan dapat dijual ke konsumen sebagai "bahan pangan organik". Dengan regulasi ini, bahan pangan organik harus diproduksi dengan cara yang sesuai dengan standar organik yang diterapkan oleh pemerintah suatu negara dan organisasi internasional.

Perbedaan Makanan Organik Dan Non Organik adalah pada non organik proses penanaman masih menggunakan pupuk kimia dan hormon pertumbuhan dengan tujuan mempercepat proses panen, sedangkan makanan organik hanya menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos yang di proses secara alami. Dalam mengatasi masalah hama misalnya pada tanaman non organik biasa menyemprotkan insektisida sintetis,sedangkan pada tanaman organik lebih cendrung menggunakan cara alami dalam membasmi hama dan serangga. Begitu pula dalam mengatasi masalah gulma tanaman non organik biasa menggunakan herbisida, sedangkan untuk tanaman organik memanfaatkan tanaman lain untuk membasmi gulma,mengolah atau merotasi tanah juga biasa di lakukan untuk membunuh atau mengendalikan hama gulma.

Lalu, pengertian arti organik itu seperti apa? Dalam istilah ilmiah, zat organik mengandung karbon - zat yang berguna bagi kehidupan. Dengan definisi ini, segala sesuatu yang kita makan secara teknis dapat disebut organik. Namun istilah dalam dunia pertanian telah mengubah definisi organik, apalagi jika berhubungan dengan makanan dan semua bentuk barang konsumsi lainnya. Pengertian organik mengacu pada cara petani menanam dan memproduksi produk pertanian. Praktik-praktiknya dirancang untuk memenuhi tujuan untuk mengurangi polusi, sehingga dalam prosesnya menghindari keterlibatan pupuk kimia, pestisida, antibiotik, hormon pertumbuhan, dan rekayasa genetika.


Olahan pangan organik harus bebas dari semua bahan kimia sintetis. Hal ini dimulai dari tingkat dasar, yaitu ketika petani mulai mempersiapkan lahannya. Petani tidak boleh menggunakan pupuk yang berbahan dasar minyak bumi atau bahan kimia. Pupuk kandang dan kompos adalah produk alami yang dapat digunakan dalam menanam tanaman organik. Bahan kimia juga tidak boleh digunakan untuk membasmi hama ataupun untuk mengendalikan penyakit tanaman. Seorang petani boleh mengobati tanaman dengan sabun insektisida atau minyak neem, dan harus menggunakan semprotan yang telah memiliki sertifikasi untuk tanaman organik. Makanan organik harus bebas dari proses rekayasa genetik - perubahan tanaman dan ternak yang dilakukan melalui teknik pembenihan selektif dan penyerbukan manual, masih termasuk dalam proses pertanian organik. Tapi modifikasi genetik, terutama yang hingga merubah sifat sel tanaman secara genetika, tidak diperbolehkan dalam pertanian organik. Memang benih hasil rekayasa genetik bisa tahan dari kekeringan dan memiliki tingkat produktifitas yang lebih tinggi tetapi para pemerhati merasa teknologi rekayasa genetik bertolak belakang dengan produk asli dari alam, karena itu dimasukkan dalam golongan produk anorganik. 

Sekali lagi ditekankan disini bahwa pengertian organik dan non organik adalah berdasarkan pemakaian sejak berupa benih, budidaya di lahan, pemanenan, pemrosesan paska panen serta pengawetan makanan sama sekali tidak menggunakan zat kimia.
Jadi dengan melihat keamanan produk makanan organik dibanding makanan  non organik, orang yang sadar terhadap kesehatan keluarga cenderung memilih makanan organik dibandingkan dengan makanan non organik untuk di konsumsi. 

Untuk itu berhati-hatilah memilih orang yang jual makanan organik dengan harga tinggi karena bisa saja mengaku organik tetapi semua bahannya justru anorganik. Bila memungkinkan kita membeli langsung ke petani yang sudah kita kenal baik sehingga mengetahui bahwa semua proses produksinya adalah organik. Bila tidak - kita bisa menghubungi komunitas organik yang ada di sekitar tempat tinggal kita seperti Komunitas Organik Indonesia yang mengayomi para petani organik, produsen bahan organik serta olahan makanan siap saji organik. Misi Komunitas Organik Indonesia (KOI) adalah secara bertahap menyiapkan sertifikasi berupa pemberian white flower label bagi anggotanya sebagai pengakuan bahwa produk yang dijual semua prosesnya adalah organik sebelum pengajuan sertifikat organik yang lumayan mahal biaya pemeriksaannya yang sangat membebani bagi petani kecil.

Tentu saja di Komunitas Organik Indonesia contoh produk organik kita bisa temukan dengan variasi yang sangat luas mulai dari pupuk cair organik, bahan makanan pokok organik (beras, jagung, gandum dll), camilan , roti, jamu, suplemen makanan kesehatan dan masih banyak yang lainnya.

Manna Zipora merupakan contoh produk makanan organik hasil karya home industry pasangan ibu Zipora dan bapak Muntono di rumah tinggalnya di Gondanglegi. Semua bahan dasar biji-bijian berasal dari anggota komunitas organik di sekitar Sleman Yogyakarta dengan seleksi mutu secara ketat. Akibatnya adalah bahwa produksinya terbatas tergantung ketersediaan bahan baku yang berkualitas serta kemampuan produksi beliau berdua yang berada dalam usia senja. Sayangnya, belum ada generasi penerus terpilih yang akan melanjutkan produksi Manna Zipora dalam jumlah yang lebih besar mengingat bahwa manfaat produk ini sebagai suplemen makanan untuk memperbaiki daya tahan tubuh sangat baik dan produksi sejenis di pasar Indonesia maupun manca negara belum ada. Semoga secepatnya segera mendapatkan penerus yang tidak hanya menginginkan keuntungan semata dari berjualan produk ini tetapi yang terpenting adalah jiwa pelayanan – melayani orang yang belum sehat untuk menjadi sehat.

Tentu saja selain Manna Zipora yang merupakan salah satu contoh makanan organik, banyak jenis makanan lainnya di pasaran yang di kelola oleh komunitas organik lain yang berbeda – tinggal menetapkan apa  yang kita  butuhkan, kemudian tinggal menghubungi komunitas organik yang menyediakannya dan jalin komunikasi yang baik sehingga kita bisa memperoleh makanan organik yang terjamin kualitas, kuantitas serta kontinyuitas sehingga kesehatan keluarga selalu terjaga dengan salalu mengkonsumsi produk makanan organik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi Blog Manna Zipora.
Silahkan tinggalkan komentar