Sejak ibu Zipora secara mengejutkan bangkit dari
“kematian” setelah mengkonsumsi Manna, beliau berikrar untuk menghabiskan sisa
hidupnya dengan menyiapkan minuman serbuk organik siap saji bagi para penderita
penyakit yang mengalami kendala dalam penyembuhan penyakitnya seperti yang
dialaminya saat itu.
Kemudian, mulai akhir 2012 – sesuai saran dan bimbingan
Gurunya, bahan minuman serbuk yang awalnya tidak diketahui organik atau
non-organik bahan dasarnya - mulai diusahakan untuk mendapatkan bahan dasar
biji-bijian dari penjual bahan organik yang terpercaya.
Dalam perjalanannya, dari beberapa pasien dan keluarga
pasien yang memperoleh perbaikan kesembuhan secara mengejutkan kemudian berkeinginan
untuk belajar “membuat” Manna. Dan atas kebaikan dan kemurahan - hati Sang Guru,
beberapa orang diperkenankan belajar kepada Ibu Zipora dan kemudian membuat
Manna sesuai dengan ilmu yang diperolehnya.
Beberapa orang ini kemudian membuat minuman serbuk
sesuai pemahamannya dengan tetap menggunakan nama Manna sebagai merek
dagangnya, diantaranya: Manna Surabaya, Manna (Tegal), Manna Thoyyib (Cirebon),
Sereal Sari Kedelai Mizy Mix Sereal (Pati), dan lain-lain. Sehingga akhirnya, untuk membedakan dengan yang
lainnya Ibu Zipora menambahkan namanya dibawah Manna.
![]() |
Manna lain |
![]() |
Manna Tegal, Manna Cirebon |
Racikan awal Manna dipergunakan untuk memperbaiki
stamina pasien yang lemah akibat menderita penyakit kronis dan berat. Dalam
perjalanannya karena ditemukan beragam penyakit yang berbeda dan membutuhkan
kombinasi biji-bijian yang juga berbeda baik prosentase maupun jenisnya,
akhirnya dibawah supervisi Gurunya dikembangkan dua varian Manna untuk
penderita Diabetes Mellitus (DM/Kencing Manis) dan Gangguan Sistem Pencernaan
bagi penderita penyakit Gastritis (Maag) dan penderita Diare dll.
Ibu Zipora tidak merasa tersaingi dengan hadirnya
beberapa produsen Manna dari berbagai daerah karena sesuai dengan amanat
Gurunya bahwa satu-satunya produsen yang masih secara rutin dibimbing dan di
awasi adalah produk Ibu Zipora yaitu Manna Zipora, yang lainnya sulit di deteksi apakah masih
tetap menggunakan resep racikan sesuai yang dipelajarinya atau justru di
modifikasi sendiri karena tidak pernah mengirimkan contoh produk pada Sang Master.
Dengan setiap
bulan selalu mengirimkan hasil produknya dan dipergunakan sebagai suplemen
makanan tambahan bagi para pasien Gurunya, Manna Zipora secara tidak langsung
selalu berada di bawah supervisi dan
pengawasan penciptanya. Dan selalu
diupayakan “on the track” – tetap di jalur sesuai kehendak Guru untuk membantu
sesama.
Apakah nantinya ke depan ada kemungkinan akan bertambah
lagi varian Manna yang lain – untuk penyakit lain? Ataukah ada produk Manna lain yang muncul karena manfaatnya dalam memperbaiki kondisi pasien begitu hebat sehingga ada yang mencoba memalsukannya? Wallahualam....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah mengunjungi Blog Manna Zipora.
Silahkan tinggalkan komentar